Di Kota Makassar tahun 1930, Rev. Dr. Robert Alexander Jaffray
mendirikan Penerbit Kalam Hidup. Kota Angin Mamiri ini sengaja dipilih
oleh Jaffray, karena letaknya sangat strategis. Tepat di Tengah
Nusantara.
Jaffray memulai pelayanan tiga pilar, yaitu penerbitan, pendidikan, dan gereja. Ia membayangkan kota itu bagaikan sebuah poros roda yang jari-jarinya kelak akan memancarkan terang injil ke seluruh pelosok tanah air Indonesia.
Misionaris asal Kanada, keturunan Skotlandia ini tidak bekerja sendiri. Ia dibantu oleh P. H. Pouw, seorang pendeta dari gereja Tionghoa CFMU Makassar. Mereka mengawali pelayanan literatur dengan menerbitkan Majalah Kalam Hidup pada Oktober 1930. Berkat majalah ini, banyak orang diselamatkan dan tidak sedikit yang bersedia dilengkapi melalui pendidikan teologi untuk menjadi hamba Tuhan.
Melihat kebutuhan itu, Jaffray mulai mewujudkan pilar berikutnya, yaitu mendirikan Sekolah Alkitab Makassar pada April 1931, dan sekarang lembaga pendidikan itu berubah menjadi Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar. Untuk tahap pertama, Jaffray berhasil mengumpulkan siswa siswi dari berbagai pulau di Indonesia dan mengajar lebih dari 200 orang. Setahun kemudian, Jaffray mengutus mereka untuk memberitakan Injil ke berbagai daerah. Hasilnya, banyak gereja-gereja berdiri, termasuk Gereja Kemah Injil Indonesia.
Keberhasilan pelayanan Dr. Jaffray tidak terlepas dari peran gereja-gereja dan berbagai lembaga Kristen di Indonesia. Karena itu, Penerbit Kalam Hidup mangajak seluruh gereja, STT-STT, dan lembaga pendidikan Kristen di Indonesia untuk bermitra dalam bidang penerbitan. Kerjasama ini akan menjadi berkat dalam pertumbuhan iman umat Kristen di Tanah Air.
Visi
Kalam Hidup ada untuk memuliakan Allah dengan menjadi Penerbit dan Toko Buku Utama yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
Misi
Kalam Hidup menerima dari Allah tanggung jawab untuk memberitakan Injil dengan literatur yang berkualitas, penyebaran yang meluas, pelayanan terpadu untuk mendewasakan dan melakukan transformasi di segala bidang kehidupan umat Kristen
Motto
Pelayanan Berkualitas Adalah Komitmen Kami
Read more...
Jaffray memulai pelayanan tiga pilar, yaitu penerbitan, pendidikan, dan gereja. Ia membayangkan kota itu bagaikan sebuah poros roda yang jari-jarinya kelak akan memancarkan terang injil ke seluruh pelosok tanah air Indonesia.
Misionaris asal Kanada, keturunan Skotlandia ini tidak bekerja sendiri. Ia dibantu oleh P. H. Pouw, seorang pendeta dari gereja Tionghoa CFMU Makassar. Mereka mengawali pelayanan literatur dengan menerbitkan Majalah Kalam Hidup pada Oktober 1930. Berkat majalah ini, banyak orang diselamatkan dan tidak sedikit yang bersedia dilengkapi melalui pendidikan teologi untuk menjadi hamba Tuhan.
Melihat kebutuhan itu, Jaffray mulai mewujudkan pilar berikutnya, yaitu mendirikan Sekolah Alkitab Makassar pada April 1931, dan sekarang lembaga pendidikan itu berubah menjadi Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar. Untuk tahap pertama, Jaffray berhasil mengumpulkan siswa siswi dari berbagai pulau di Indonesia dan mengajar lebih dari 200 orang. Setahun kemudian, Jaffray mengutus mereka untuk memberitakan Injil ke berbagai daerah. Hasilnya, banyak gereja-gereja berdiri, termasuk Gereja Kemah Injil Indonesia.
Keberhasilan pelayanan Dr. Jaffray tidak terlepas dari peran gereja-gereja dan berbagai lembaga Kristen di Indonesia. Karena itu, Penerbit Kalam Hidup mangajak seluruh gereja, STT-STT, dan lembaga pendidikan Kristen di Indonesia untuk bermitra dalam bidang penerbitan. Kerjasama ini akan menjadi berkat dalam pertumbuhan iman umat Kristen di Tanah Air.
Visi
Kalam Hidup ada untuk memuliakan Allah dengan menjadi Penerbit dan Toko Buku Utama yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
Misi
Kalam Hidup menerima dari Allah tanggung jawab untuk memberitakan Injil dengan literatur yang berkualitas, penyebaran yang meluas, pelayanan terpadu untuk mendewasakan dan melakukan transformasi di segala bidang kehidupan umat Kristen
Motto
Pelayanan Berkualitas Adalah Komitmen Kami